Selasa, 05 Juni 2012

“Carnival of Public Art”


Performance Art oleh Rewind Art Community “Carnival of Public Art”

Dalam pergerakan seni kontemporer saat ini, seni sudah menjadi sesuatu yang begitu lentur, mampu masuk ke dalam penjuru ruang-ruang terbuka dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Penyampaian seni tersebut menimbulkan interaksi, apresiasi secara langsung dan kritis terhadap permasalahan sosial-lingkungan, sehingga dapat memberi secercah perubahan dari permasalahan di ruang publik yang luas dan kompleks. Setidaknya, memberi hiburan  di antara kejenuhan dan berbagai  masalah urban yang terjadi, terutama di  perkotaan besar, seperti di Ibu Kota Jakarta.
Dengan berbagai interaksi yang timbul, seni pun dapat menjadi katarsis, sebuah terapi emosi dalam pelampiasan ekspresi secara positif.  Salah satu penyampaian seni tersebut adalah performance art, sebuah wilayah seni eksperimental yang dapat dijangkau dengan pelampiasan emosi dan ekspresi tubuh untuk menyampaikan maksud dari karya seni yang dipertunjukan dengan pendekatan konseptual. Performance art tersebut diinterprestasikan dan dimasukkan dalam interaksi yang terjadi di wilayah publik sebagai bahan pendekataan, bahkan akan mungkin dijadikan sebagai  jalan keluar dari kesadaran masyarakat terhadap karya seni, maupun pembuatnya (sang seniman).
“Carnival of Public Art” merupakan wacana pemahaman tentang dibutuhkannya alternatif hiburan oleh publik yang dibangun dari sebuah karya seni, dalam hal ini adalah Performance Art. Pemukiman lahan pengepul, Rawamangun, dapat diinterpretasikan ke dalam sebuah karya seni pertunjukan tanpa membahas sensitivitas permasalahan privasi di sana. Rewind Art Community merasa butuh udara segar untuk keluar dari wilayah pasif dan monoton di dalam kampus. Ketertarikan Rewins Art Community  pada wilayah tersebut untuk dijadikan sebagai background pertunjukan, memacu kami untuk mencoba masuk ke wilayah publik, terutama di kota Jakarta agar dapat membangkitkan aura kesenian performance art dalam seputar komunitas.
Diharapkan kota akan menjadi sebuah kanvas. Pada kota besar, seperti Jakarta dengan mobiltas perkembangan yang sangat dinamis, alternatif berkesenian sudah menjadi “Kota adalah medium berkarya”. Rewind art community akan menampilkan seni pertunjukan dari masing-masing anggota atau kelompok untuk menanggapi ruang, kondisi, dan tema yang diangkat ke dalam sebuah karya seni performance art.

Angga Wijaya
April, 2012.

*tulisan ini dibuat untuk kata pengantar event Rewind Art Community, “Carnival of Public Art”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar