Performance Art oleh Rewind Art
Community “Carnival of Public Art”
Dalam pergerakan seni kontemporer
saat ini, seni sudah menjadi sesuatu yang begitu lentur, mampu masuk ke dalam penjuru
ruang-ruang terbuka dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Penyampaian seni
tersebut menimbulkan interaksi, apresiasi secara langsung dan kritis terhadap
permasalahan sosial-lingkungan, sehingga
dapat memberi secercah perubahan dari permasalahan di ruang publik yang
luas dan kompleks. Setidaknya,
memberi hiburan di antara kejenuhan dan
berbagai masalah urban yang terjadi, terutama di perkotaan besar, seperti di Ibu Kota Jakarta.
Dengan berbagai interaksi yang
timbul, seni pun dapat menjadi katarsis, sebuah terapi emosi dalam pelampiasan
ekspresi secara positif. Salah satu
penyampaian seni tersebut adalah
performance art, sebuah wilayah seni eksperimental yang dapat dijangkau
dengan pelampiasan emosi dan ekspresi tubuh untuk menyampaikan maksud dari
karya seni yang dipertunjukan dengan pendekatan konseptual. Performance art tersebut diinterprestasikan
dan dimasukkan dalam interaksi yang
terjadi di wilayah publik sebagai bahan pendekataan, bahkan akan mungkin dijadikan sebagai jalan keluar dari kesadaran masyarakat
terhadap karya seni,
maupun pembuatnya (sang seniman).
“Carnival of Public Art”
merupakan wacana pemahaman tentang dibutuhkannya alternatif hiburan oleh publik yang dibangun dari sebuah
karya seni, dalam hal ini
adalah Performance Art.
Pemukiman lahan pengepul, Rawamangun, dapat diinterpretasikan ke dalam sebuah
karya seni pertunjukan tanpa membahas sensitivitas permasalahan privasi di sana. “Rewind Art Community” merasa butuh udara segar untuk keluar
dari wilayah pasif dan monoton di dalam kampus. Ketertarikan Rewins Art Community pada wilayah tersebut untuk dijadikan sebagai background
pertunjukan, memacu kami untuk mencoba
masuk ke wilayah publik,
terutama di kota Jakarta agar
dapat membangkitkan aura kesenian performance
art dalam seputar komunitas.
Diharapkan kota akan menjadi
sebuah kanvas. Pada
kota besar, seperti
Jakarta dengan mobiltas perkembangan yang sangat dinamis, alternatif
berkesenian sudah menjadi “Kota adalah medium berkarya”. Rewind art community akan menampilkan
seni pertunjukan dari masing-masing anggota atau kelompok untuk menanggapi
ruang, kondisi, dan
tema yang diangkat ke dalam sebuah karya seni performance art.
Angga Wijaya
April, 2012.
*tulisan ini dibuat untuk kata pengantar event Rewind Art
Community, “Carnival of Public Art”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar